Senin, 19 Oktober 2015

Meizu M2 Note performa tinggi,desain elegan,dan murah

nvasi produsen ponsel dari China berlanjut. Tak heran jika mereka kerap disebut sebagai 'price killer', dimana aksi ini juga digeber oleh Meizu lewat seri M2. Lagi-lagi harga miring dengan spesifikasi dan performa yang tidak mengecewakan jadi faktor penting yang ditawarkan ponsel buatan vendor asal Tiongkok ini.

Tapi terlepas dari harga, tampilan yang ditawarkan juga terbilang menggoda. Desain M2 terlihat jauh dari kata ponsel murahan. Perangkat juga mengusung kelir kalem yang makin mengentalkan nuansa elegannya.

Bicara sektor jeroan juga tak kalah menarik, dengan banderol yang dibuka Rp 1.699.000, konsumen sudah bisa merasakan performa prosesor octa core yang dipadu dengan besaran RAM 2 GB. Jika ingin dipakai untuk penggunaan harian yang cukup berat harusnya tidak ada masalah berarti.

Semakin pensaran? Berikut review yang detikINET lakukan pada si ponsel pembuka jalan Meizu di pasar Indonesia ini.

1. Desain Simpel Tapi Elegan

Pertama kali melihat M2, terutama bagian layarnya, langsung terbayang ponsel yang masuk kategori mahal. Selain soal tombol home, desain yang bulat memanjang dengan aksen krom mengingatkan pada ponsel-ponsel kelas atas.

Namun nyatanya impresi kesan mahal masih berlanjut ketika menengok ke bagian belakangnya. Bentuk pinggirannya yang membulat dan pemilihan warna kalem terbilang sukses bikin M2 kelihatan kece. Ditambah lagi Meizu juga mengandalkan desain unibodi yang biasa ditemui di ponsel-ponsel menengah ke atas.

Coba lirik bagian bawahnya, langsung terbesit speaker dan port thunderbolt kepunyaan iPhone 6. Memang tidak sama persis, tapi bisa jadi Meizu terinspirasi dari ponsel besutan Apple tersebut untuk desain lubang-lubang di speaker M2. Adapun port micro USB diletakkan bersebelahan dengan speaker dengan pemanis sepasang sekrup mungil di kedua sisinya.

Tapi yang menarik dari semuanya adalah tombol virtual home, back, dan recent apps. Di M2 ketiganya digantikan oleh sebuah tombol home fisik tadi. Satu tombol ini punya dua kegunaan, cukup disentuh kalau ingin back, dan ditekan bila ingin kembali ke home. Penggunaan tombol fisik juga bikin feel lebih nyaman ketimbang tombol virtual yang sudah begitu banyak ditawarkan.

Beralih ke tombol lain, seperti banyak ponsel pada umumya, penempatan tombol volume dan tombol power ada di sebelah kanan. Sedangkan di sebelah kiri pengguna akan menemukan slot dual SIM atau micro SD. Jadi kalau slot pertama hanya bisa ditempati oleh kartu SIM nano, maka di slot kedua pengguna bisa pilih mau pasang kartu SIM nano lagi atau micro SD.
Posisi kamera tak terlalu istimewa, Meizu menempatkannya di tengah atas bodi belakangnya. berdampingan dengan lampu flash yang ada di bawahnya. Ya, terbilang standar untuk ponsel yang beredar di pasaran.

2. RAM 2 GB dan Kamera 13 MP Jadi Andalan

Spesifikasi M2 cukup menggoda meski bukan yang pertama menawarkannya. Ponsel ini dibekali prosesor quad core MT6753 bikinan MediaTek dengan kecepatan yang terbilang rendah, yakni hanya 1,3 GHz. Prosesor ini dipadukan dengan RAM 2 GB demi performa optimal.

Memori internal yang ditawarkan M2 terbilang besar untuk ukuran ponsel Android, kapasitasnya mencapai 16 GB. Kalau masih kurang Meizu juga menyiapkan slot micro SD. Tapi kalau pakai micro SD artinya tak bisa pakai kartu SIM kedua, karena lokasinya cuma bisa dipakai bergantian.

Sekarang ke layarnya, M2 punya bentang layar seluas 5 inch dengan resolusi HD. Dengan ukuran ini M2 nyaman digenggam apalagi ditambah desainnya yang memang kompak. Selain itu Meizu juga menyebut layar yang dipakainya punya kualitas mumpuni karena pakai layar IGZO besutan pabrikan Jepang, Sharp.

Seluruh komponen tersebut dipasok dayanya oleh baterai 2.500 mAh. Dalam penggunaan secara variatif, baterai ini seharusnya mampu bertahan lebih dari satu hari. Adapun OS yang diusungnya bernama Flyme berbasis Android 5.1 Lollipop. Dan pastinya, dual slot kartu di M2 sudah mendukung koneksi 4G LTE yang baru booming di Indonesia.

3. Flyme OS yang Simpel

Seperti produsen lain, Meizu juga punya OS garapannya sendiri yang dinamai Flyme OS. Keunikan Flyme OS terletak ditampilannya yang terkesan simpel, kelihatan juga kalau ikon-ikon aplikasi di Flyme OS sangat terinspirasi desain material yang kalem.

OS yang berbasis dari Android 5.1 Lollipop ini juga didesain tanpa drawer yang mirip iOS. Artinya, untuk mengakses aplikasi pengguna cukup langsung menggeser layar ke kiri atau ke kanan tanpa harus menekan tombol menu aplikasi.

Hal menarik lainnya yang ditawarkan Flyme OS juga hadir di menu setting. Jadi tiap-tiap pilihan menu dikategorikan menggunakan ikon-ikon yang ada di sebelah kiri layar. Kalau salah satu ikon tersebut dipilih, isinya akan tampil di sebelah kanannya. Penggunaan cara ini memudahkan pengguna karena jadi tak perlu sering-sering menekan tombol back.

Oh iya, pengguna juga tak perlu repot-repot menambahkan aplikasi antivirus. Karena di Flyme OS, Meizu juga telah menyiapkan aplikasi yang namanya Security Center. Aplikasi ini berisi berbagai utility untuk mengoptimalkan ponsel, mulai dari antivirus, cleaner, permission control, power seting, dll.

Informasi lainnya yang tak kalah penting soal Flyme OS yang dipakai M2 adalah Meizu telah menggunakan versi yang 64 bit. Dengan begitu kinerja prosesornya yang juga telah mendukung komputasi 64 bit menjadi lebih optimal.

Kamis, 15 Oktober 2015

Awal cerita GTA V

Awal cerita bermula dari aksi perampokan sembilan tahun lalu di North Yankton yang dilakukan oleh Michael dan Trevor bersama dengan dua kru lainnya berakhir bencana. Mereka disergap dengan kekuatan polisi yang masif, Michael yang tengah terluka akhirnya meminta Trevor untuk menyelamatkan diri dan akhirnya menghilang dalam kabut. Sembilan tahun setelahnya, kedua “sejoli” ini hadir dengan kesimpulan yang sama – bahwa masing-masing dari teman mereka telah tewas dalam tragedi tersebut.

Namun siapa yang menyangka bahwa Michael ternyata berhasil menyelamatkan diri, berlindung sebagai saksi di bawah FIB, dan meraih kekayaan. Sementara di sudut kota yang lain, Trevor yang tidak pernah mengetahui nasib Michael, harus berjuang dan memulai bisnis narkotikanya dari awal. Upaya perampokan di North Yankton yang gagal akhirnya memisahkan keduanya, dengan masing-masing mengira yang lainnya tewas.

Sembilan tahun setelahnya, ketika Michael mulai mapan berkat sokongan dana dari FIB, sosok kriminal kelas bawah lainnya , Franklin Clinton mulai masuk ke dalam pusaran ini.

Di tengah benang merah antara dua karakter ini, hidup Franklin Clinton, seorang gangster muda yang baru hendak memulai kehidupan kriminalnya. Bekerja sebagai repo di sebuah dealer mobil, Franklin akhirnya bertemu dengan Michael yang sempat menjadi salah satu target kriminalnya. Pertemuan pertama yang berkesan antara kedua karakter ini akhirnya membangun hubungan kerjasama khusus, sebuah awal lebih banyak kegiatan kriminal.

Dibantu oleh sang otak jenius  Lester, Michael dan Franklin akhirnya memutuskan untuk merampok sebuah toko perhiasan untuk memperkuat keuangan mereka. Perampokan yang membawa Michael kembali ke dunia kriminal, Franklin ke level yang lebih tinggi, dan Trevor untuk mengetahui bahwa sahabat terdekatnya belum tewas.

  Perampokan yang disusun bersama Lester dan Franklin ternyata menyadarkan Trevor bahwa teman lama yang selama ini ia dukakan, ternyata selamat dan hidup enak di Los Santos.

Akhirnya Trevor berusaha menemukan Michael ke Los Santos.
Usaha yang akhirnya berhasil berkat bantuan Dave. Dan akhirnya mereka membentuk kelompok untuk melakukan berbagai perampokan. Dan suatu saat mereka melakukan kerjasama dengan FIB. Setelah beberapa kali melakukan kerjasama dengan FIB , mereka ber 3 pun dihadapkan dengan 3 pilihan yang membingungkan , dan itu pun akhir dari misi .Ketiga pilihan ini dilakukan oleh Franklin.
Setiap pilihan memiliki efek yang berbeda, ada 3 pilihan, yaitu:

Pilihan A: Membunuh Trevor
Disaat Franklin berkunjung ke rumah temannya, dia mendapat telepon dari Michael dan Michael memberitahukan karena dia diperintahkan oleh FIB untuk membunuh Trevor, Franklin menyetujui itu dan mereka membuat rencana untuk membunuh Trevor, setelah rencana sudah dibuat, mereka mempersiapkan diri untuk membunuh Trevor, Franklin menuju kediaman Trevor di pegunungan Los Santos, ketika Franklin bertemu Trevor, dia menyembunyikan pistol dibelakang badannya dan berpura-pura ada sesuatu yang ingin dibicarakan, Trevor tidak paham dan bingung, akhirnya Franklin mengadahkan senjatanya ke Trevor, Trevor lalu kabur dengan mobilnya dan Franklin mengejarnya sampai akhirnya mobil Trevor ditabrak mobil Michael dan memecahkan isi tangki truk bensin, seketika Trevor kesakitan dan Franklin menembah tangki tersebut dan membuat Trevor terbakar, tak berapa lama kemudian tangki tersebut meledak, benar-benar brutal dan tragis.

Pilihan B: Bunuh Michael
Ketika Franklin berada di kota kecil di Blaine County, dia bertemu Michael dan Michael menghina dan berkhianat, seketika Franklin menyerang dan mengejar Michael sampai ke atas kilang minyak di sebuah pabrik, ketika dia sudah menghajar Michael dan Michael memegang tangan Franklin dan Michael sedang dalam bahaya atau akan jatuh, jika Franklin melepas Michael, maka kamu akan kehilangan Michael, tapi jika Franklin menarik Michael ke atas, Michael akan memberontak seakan-akan menggigit tangan Franklin sehingga dia

Kamis, 01 Oktober 2015

Tablet Pixel C lawan berat iPad Pro

Google baru saja memperkenalkan sebuah tablet Android 10.2 inci yang diberi nama Pixel C. Perangkat ini adalah jawaban Google untuk iPad Pro dari Apple dan tablet Surface dari Microsoft.

Berbahankan aluminum anodisa yang kerasnya hampir setara berlian, Pixel C memiliki tubuh yang ramping dan ringan. Display 10.2 incinya memiliki resolusi 2560x1800 dan kerapatan piksel 308ppi.
dengan speksifikasi prosesor octa-core NVIDIA Tegra X1 yang didampingi oleh GPU Maxwell dan RAM sebesar 3GB. Pixel C mengusung konektor USB Type-C serta Android 6.0 Marshmallow.

Seperti iPad Pro, Pixel C hadir bersama aksesoris keyboard yang dapat dipasangkan secara magnetis.

Pixel C tersedia dalam dua pilihan ruang penyimpanan: 32GB yang dijual pada harga $499 (sekitar Rp 7,2 jutaan) dan 64GB yang dijual pada harga $599 (atau sekitar Rp 8,7 jutaan). Sementara aksesoris keyboard magnetisnya dijual terpisah pada harga $149 (sekitar Rp 2,1 jutaan).